7 Fakta Unik Seputar Jakarta

Replantingtherainforests – Jakarta merayakan ulang tahunnya akhir pekan lalu (22/6). Jakarta genap berusia 492 tahun tahun ini.

 

Bagi sebagian orang, ibu kota Indonesia bisa dibilang hanya kota metropolitan yang selalu sarat dengan tingkat kriminalitas yang tinggi. Namun, ada banyak fakta menarik lainnya di balik kemegahan Jakarta yang harus kita ketahui. Diantaranya seperti di bawah ini:

 

  1. Kota berstatus provinsi

Dari kemerdekaan Indonesia sampai tahun 1958, Jakarta adalah bagian dari Jawa Barat. Statusnya berubah sejak tahun 1959, ketika presiden pertama Indonesia Soekarno mengangkat Soemarno Sosroatmodjo sebagai gubernur pertama Jakarta. Status Jakarta diubah menjadi Daerah Istimewa Ibu Kota (DKI) pada tahun 1961.

 

Dalam lima tahun, Jakarta terus berkembang menjadi pusat bisnis dan politik. Alhasil, Jakarta menjadi satu-satunya kota yang berstatus setingkat provinsi. Sekitar 70% peredaran uang di Indonesia terjadi di sini.

 

  1. Jakarta sudah 10 kali ganti nama

Seperti yang kita ketahui dari buku-buku sejarah, kota ini tidak dikenal sebagai Jakarta. Sedikitnya ada 10 nama yang diubah, dimulai dari Sunda Kelapa. Seiring dengan banyaknya negara yang mereka jajah, namanya berubah menjadi Sta Batavia, Gemeente Batavia, Stad Gemente Batavia.

 

Saat dijajah Jepang, nama ibu kotanya menjadi Betshu Shi dan Jakarta Toko. Setelah proklamasi kemerdekaan, namanya diubah kembali menjadi Jakarta, Kota Praja Jakarta, Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya di Jakarta seperti sekarang ini.

 

  1. Gubernur ke-6 yang membuat lambang DKI Jakarta

Lambang DKI Jakarta yang Anda lihat sekarang dibuat oleh Gubernur Jakarta ke-6, Hendrik Hermanus Joel Nuntung (Henk Nuntung). Ada juga makna dibalik lambang tersebut, yaitu:

 

Jakarta sebagai kota revolusi dan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Jakarta sebagai ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 

  1. Stadion Utama Gelora Bung Karno pernah menjadi stadion terbesar di dunia

Pada masa pemerintahan Presiden Sukarno, Jakarta melakukan pembangunan proyek-proyek besar termasuk Stadion Gelora Bung Karno, Masjid Istiqlal dan Monumen Nasional. Ketika selesai dibangun pada tahun 1962, Stadion Utama Gelora Bung Karno masuk dalam daftar stadion terbesar di dunia dengan kapasitas awal 100.000 orang.

 

Pembangunan stadion menghabiskan biaya $ 12,5 juta, diperoleh dari kredit lunak dari Uni Soviet. Pada masa Orde Baru, nama stadion diubah menjadi Stadion Utama Senayan, melalui Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1984, di bawah desSoekarnoisasi.

 

  1. Kota dengan pusat perbelanjaan terbanyak

Warga Jakarta tidak akan bingung saat mencari mall. Pasalnya, Jakarta memiliki banyak mal, sekitar 173.

 

Beberapa di antaranya adalah Plaza Senayan, Senayan City, Plaza Indonesia, Grand Indonesia, fX Sudirman, Lippo Mall Kemang, Mal Puri Indah, Mal Pondok Indah, dan Mal Taman Anggrek. Di mana Anda biasanya pergi berbelanja?

 

  1. Jakarta memiliki festival terbesar di Asia Tenggara

Lebih khusus lagi, Jakarta juga memiliki pameran tahunan terbesar di Indonesia yaitu Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair. PRJ pertama kali dilaksanakan pada tahun 1968 oleh Syamsudin Mangan yang saat itu menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN).

 

Muncul ide untuk meningkatkan komersialisasi produksi nasional yang mulai meningkat pasca tragedi G30S. Hingga saat ini, PRJ terus digelar setiap tahun untuk menjadi pameran multiproduk sekaligus festival terbesar di kawasan Asia Tenggara.

 

Melalui PRJ, pemerintah ingin memperkenalkan beberapa produk unggulan dalam negeri. Lebih khusus lagi, festival ini juga menjadi barometer perkembangan perekonomian nasional.

Jakarta saat ramadhan: https://www.teknogoo.com/keuangan/tidak-ada-makanan-sebelum-fajar-di-jalan-jalan-jakarta-selama-ramadhan/

 

  1. Kota dengan museum terbanyak

Sebagai pusat budaya, Jakarta memiliki 47 museum yang patut dikunjungi. Anda bisa mengunjungi Museum Nasional, Museum Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri, Museum Seni Rupa, Museum Kepolisian, Museum Pipa, Museum Kebangkitan Nasional, Museum Sumpah Pemuda dan lain sebagainya.